Reaksi hidrolisis adalah reaksi antara kation/anion pembentuk garam dengan air.
Misalnya garam amonium karbonat \(\ce{(NH4)2CO3}\)
\(\ce{(NH4)2CO3 -> 2 NH4+ + CO3^{2-}}\)
Amonium karbonat terionisasi menghasilkan ion \(\ce{NH4+}\) dan \(\ce{CO3^{2-}}\). Ion-ion tersebut dapat bereaksi dengan \(\ce{H2O}\). Reaksi tersebut disebut hidrolisis.
\(\ce{NH4+ + H2O <--> NH4OH + H+}\)
\(\ce{CO3^{2-} + H2O <--> HCO3- + OH-}\)
Reaksi hidrolisis akan menghasilkan ion \(\ce{H+}\) atau \(\ce{OH-}\). Dengan hal ini, kita dapat menyimpulkan suatu larutan garam bersifat asam atau basa.
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan.
Hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat akan mengalami ionisasi sempurna, dimana kation dan anion tidak dapat kembali membentuk garam. Oleh karena itu garam ini tidak mengalami hidrolisis.
Contoh:
\(\ce{Reaksi ion: NaCl -> Na+ + Cl-}\) → mengalami ionisasi sempurna
\(\ce{Reaksi hidrolisis: Na+ + H2O} \cancel {\rightarrow}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: Cl- + H2O} \cancel {\rightarrow}\)
Garam bersifat netral.
Hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Anion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis sedangkan kation yang berasal dari basa lemah mengalami hidrolisis. Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian (disebut sebagian karena hanya kation saja yang mengalami hidrolisis).
Contoh:
\(\ce{Reaksi ion: NH3NO3 -> NH3+ + NO3-}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: NH3+ + H2O <--> NH4OH + H+ }\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: NO3- + H2O} \cancel {\rightarrow}\)
Reaksi hidrolisis menghasilkan ion \(\ce{H+}\) sehingga garam bersifat asam.
Hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
Anion yang berasal dari asam lemah akan mengalami hidrolisis sedangkan kation yang berasal dari basa kuat tidak mengalami hidrolisis. Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian (disebut sebagian karena hanya anion saja yang mengalami hidrolisis).
Contoh:
\(\ce{Reaksi ion: CH3COOK -> K+ + CH3COO-}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: K+ + H2O} \cancel {\rightarrow}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: CH3COO- + H2O <--> CH3COOH + OH- }\)
Reaksi hidrolisis menghasilkan ion \(\ce{OH-}\) sehingga garam bersifat basa.
Hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Anion yang berasal dari asam lemah dan kation yang berasal dari basa lemah akan mengalami hidrolisis total (disebut hidrolisis total, karena anion dan kation mengalami hidrolisis).
Contoh:
\(\ce{Reaksi ion: NH4F -> NH4+ + F-}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: NH4+ + H2O <--> NH4OH + H+}\)
\(\ce{Reaksi hidrolisis: F- + H2O <--> HF + OH- }\)
Reaksi hidrolisis menghasilkan ion \(\ce{H+}\) dan \(\ce{OH-}\). Sifat garam ditentukan dari nilai Ka dan Kb.
- jika Ka > Kb berarti \(\ce{[H+] > [OH-]}\) maka garam bersifat asam
- jika Ka < Kb berarti \(\ce{[H+] < [OH-]}\) maka garam bersifat basa