Mikroskop merupakan alat pembesar yang menggunakan dua buah lensa cembung, lensa obyektif (sisi benda) dan lensa okuler (sisi mata), dimana fokus lensa obyektif lebih besar daripada fokus lensa okuler.
Pembentukan bayangan pada mikroskop
1. Benda diletakkan di antara \(F_{ob}\) dan \(2F_{ob}\)
2. Oleh lensa obyektif, benda dibiaskan hingga terbentuk bayangan di antara lensa okuler dan \(F_{ok}\). Sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif adalah nyata, terbalik dan diperbesar
3. Oleh lensa okuler, bayangan tadi dibiaskan kembali hingga terbentuk bayangan kedua. Sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa okuler adalah maya, tegak dan diperbesar.
4. Pada mikroskop, terjadi dua kali pembiasan masing-masing oleh lensa obyektif dan lensa okuler. Oleh karena itu, terjadi dua kali perbesaran juga.
5. Sifat bayangan akhir pada mikroskop adalah maya, terbalik dan diperbesar
Perbesaran mikroskop
1. Perbesaran lensa obyektif
\(M_{\text{ob}} = -\dfrac{Si}{So}\)
2. Perbesaran lensa okuler (sama dengan lup)
Mata tidak berakomodasi
Bayangan dari lensa obyektif jatuh pada titik fokus lensa okuler
Bayangan akhir terbentuk di tak berhingga
\(M = \dfrac{Sn}{f}\)
Mata berakomodasi maksimum
Bayangan dari lensa obyektif jatuh di antara lensa okuler dan fokusnya
Bayangan terbentuk pada titik dekat mata (25 cm)
\(M = \dfrac{Sn}{f} + 1\)
Mata berakomodasi sebagian
Bayangan dari lensa obyektif jatuh di antara lensa okuler dan fokusnya
Bayangan jatuh pada pada jarak x cm dari lensa okuler
\(M = \dfrac{Sn}{f} + \dfrac{Sn}{x}\)
3. Perbesaran total dan panjang mikroskop
\(M_{\text{total}} = M_{\text{ob}} \times M_{\text{ok}} \)
Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
\(L = Si _{\text{ ob}} + So _{\text{ ok}}\)