Ringkasan

 

A. Interferensi Celah Ganda

Interferensi gelombang adalah perpaduan dua gelombang yang koheren.

Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki beda fase yang tetap/konstan.

 

Interferensi maksimum (pita terang)

\(d \:.\: \sin \theta = n \:.\: \lambda\)

\(d \:.\: \dfrac yL = n \:.\: \lambda\)

Interferensi minimum (pita gelap)

\(d \:.\: \sin \theta = \left(n - \dfrac 12 \right) \:.\: \lambda\)

\(d \:.\: \dfrac yL = \left(n - \dfrac 12 \right) \:.\: \lambda\)

 

 

Jarak antara pita terang dan pita gelap yang berdekatan

\(\Delta y = \dfrac {\lambda \:.\: L}{2d}\)

Jarak antara 2 pita terang/2 pita gelap yang berdekatan

\(\Delta y = \dfrac {\lambda \:.\: L}{d}\)

B. Interferensi Pada Lapisan Tipis

Interferensi gelombang pada lapisan tipis:

 

Interferensi maksimum/konstruktif (pita terang)

\(2 \:.\: n \:.\: d \:.\: \cos r = \left(n - \dfrac 12 \right) \:.\: \lambda\)

Interferensi minimum/destruktif (pita gelap)

\(2 \:.\: n \:.\: d \:.\: \cos r = n \:.\: \lambda\)

C. Difraksi Celah Tunggal

Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang tersebut melalui celah.

Difraksi celah tunggal untuk pita gelap (intensitas minimum):

 

Pita gelap

\(d \:.\: \sin \theta = n \:.\: \lambda\)

\(d \:.\: \dfrac yL = n \:.\: \lambda\)

Jarak antara 2 pita gelap yang berdekatan

\(\Delta y = \dfrac {\lambda \:.\: L}{d}\)

 

Pita terang (intensitas maksimum) untuk difraksi celah tunggal tidak dapat ditentukan.

D. Kisi Difraksi

Kisi difraksi hanya menghasilkan pita terang (intensitas maksimum).

 

Pita terang

\(d \:.\: \sin \theta = n \:.\: \lambda\)

\(d \:.\: \dfrac yL = n \:.\: \lambda\)

\(d = \dfrac 1N\)

Jarak antara 2 pita terang yang berdekatan

\(\Delta y = \dfrac {\lambda \:.\: L}{d}\)

E. Daya urai alat optik

\(d_m = \dfrac {1,22 \:.\: \lambda \:.\: L}{n \:.\: D}\)

F. Polarisasi

Proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu gelombang transversal menjadi satu arah.

Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal.

 

Polarisasi karena absorpsi selektif

Menggunakan polarisator:  \(I_1 = \frac 12 I_o\)

Menggunakan polarisator dan analisator: \(I_2 = \frac 12 I_o \:.\: \cos^2 \theta\)

\(\theta\) adalah sudut orientasi antara polarisator dan analisator.

 

Polarisasi karena refleksi

Sudut polarisasi (sudut Brewster): \(\tan \theta = \dfrac {n_2}{n_1}\)

Sudut brewster adalah besarnya sudut datang dimana sudut yang dibentuk antara sinar pantul dan sinar bias adalah 90o.


Kembali Ke Bab Utama